Palu, Newstabir.com – Diberitakan sebelumnya, buaya berkalung ban di Kota Palu sejak lama populer di Kota Palu. Sejumlah pawang buaya terkenal, termasuk pawang buaya asal Australia Matt Wright pernah mencoba menangkap untuk melepaskan ban di kalung buaya itu namun tak berhasil.
Namun hari ini warga Kota Palu mampu menangkap buaya berkalung ban tersebut. Warga kemudian melepaskan ban di leher buaya dengan cara menggergaji ban itu.
Warga Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), bernama Hili disebut menjadi sosok penangkap buaya berkalung ban yang legendaris. Hili dikenal sebagai sosok penyayang satwa.
“Kalau hasil wawancara staf saya tadi ternyata memang dia suka menolong satwa liar,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng Haruna, Senin (07/02/2022).
Hili dikenal tak hanya sebagai penyayang satwa tertentu, tapi juga penyayang segala satwa liar, termasuk buaya.
“Bukan cuma (suka menolong) buaya, tetapi juga ular apa semua,” kata Haruna.
Haruna mengaku sempat khwatir apabila buaya itu melukai seseorang karena warga begitu dekat dengan buaya tanpa ada batas pengaman. Namun tak satu pun warga yang terluka, terutama Hili sosok penangkap buaya.
“Di situlah kelebihan seseorang toh,” kata Haruna.
Haruna juga mengaku senang karena sepanjang sepengetahuannya, warga Sulteng pada umumnya tak pernah berkonflik dengan satwa liar. Dia lalu mencontohkan bila buaya legendaris itu kerap berjemur di pinggir sungai namun tak ada warga sekitar yang mengganggu, ataupun sebaliknya.
“Jadi di mana-mana itu kita larang jangan dekat-dekat, eh malah dia sapu-sapu (pegang-usap) itu buaya. Jadi itulah bagusnya dan saya perlu bersyukur,” kata Haruna.
Haruna mengatakan, ketika buaya berkalung ban berjemur di pinggir sungai, warga tetap beraktivitas seperti biasa. Antara satwa liar dan warga sekitar tak ada yang saling mengganggu.
“Malah (warga setempat) dia pergi ambil pasir tidak pernah dia ganggu, tidak pernah berkonflik antara buaya sama manusia” ungkapnya.(dtk)