Makassar, Newstabir.com – Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan bersama Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Makassar membahas peningkatan keamanan menjelang maupun saat Ramadhan 1443 Hijriah.
Kepala Subdit Tibsos Ditbinmas Polda Sulsel AKBP Adsan Subuh di Makassar, Kamis (10/3), mengatakan beberapa permasalahan yang umumnya terjadi di pasar-pasar adalah kemungkinan terjadinya pencopetan dan pencurian barang.
“Umumnya di pasar-pasar berdasarkan aduan itu adalah kejahatan-kejahatan konvensional seperti pencurian, pencopetan, masalah perparkiran dan lainnya. Kami dari pihak kepolisian tetap siaga dan siap jika ada pengaduan dari masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan pengamanan pasar pada dasarnya menjadi tanggung jawab bersama, baik kepolisian maupun perumda dasar dalam hal ini unit pasar tersebut.
Pihaknya bersama Direksi Perumda Pasar Makassar berupaya menghadirkan pasar yang aman dan nyaman dengan tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkup pasar tersebut.
“Di Bulan Suci Ramadhan itu biasanya banyak muncul persoalan kamtibmas yang multikompleks. Yang pertama adalah masalah pedagang kaki lima, kedua adalah masalah perparkiran dan yang ketiga adalah pencurian. Nah inilah yang perlu kita pikirkan bersama agar masyarakat yang berkunjung ke pasar merasa aman dan nyaman,” katanya.
Ditbinmas akan menugaskan anggotanya melakukan pemantauan di pasar-pasar, apalagi saat ini masih dalam pandemi COVID-19.
Salah satu fungsi anggota binmas tetap mengingatkan warga atau pengunjung pasar untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Mengenai kemungkinan terjadinya tindak pidana yang terjadi di dalam pasar, pihak polsek setempat juga siap memberikan pelayanan setelah pelaporan tersebut diterima.
“Jadi bicara soal nyaman dan aman itu bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian tapi tanggung jawab bersama secara sosial. Untuk itu kita datang ke mari guna menyusun langkah antisipasi di dalam menyusun kerja sama tersebut. Dan nantinya kita akan lakukan pemantauan setiap saat selama Ramadhan,” katanya.
Penjabat Direksi Perumda Pasar Makassar Thamrin Mensa menyambut baik rencana kerja sama tersebut mengingat persoalan demi persoalan di area pasar setiap tahun selalu ada.
Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara aparat keamanan dan petugas perumda pasar.
“Jadi memang sangat dibutuhkan pihak kepolisian dalam penanganan masalah jelang Ramadhan. Di mana banyak keluhan dari pedagang dan pengunjung. Terutama masalah tingginya tarif parkir di bulan Ramadhan serta banyak menggunakan badan jalan yang menimbulkan kemacetan. Sehingga membuat masyarakat resah. Terutama rawannya pencurian dan konflik lainnya,” ujarnya.
Ia mengaku dari tahun ke tahun banyak keluhan yang didapati dari pengunjung pasar adalah tingginya tarif parkir dan adanya unsur pemaksaan kepada pengunjung, sehingga rawan terjadi perselisihan. Begitu juga dengan pencurian dikarenakan meningkatnya jumlah pedagang yang kadang tidak terkontrol.
Untuk itu, melalui rencana kerja sama itu diharapkan adanya sinergi antara aparat kepolisian dan petugas perumda pasar dengan dibentuknya satgas bersama dan posko pemantauan di sejumlah pasar. (ant)

