Bone, Newstabir.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap mengalami defisit pupuk bersubsidi sekitar 447.000 ton. Kondisi yang terjadi gegara terbatasnya kebutuhan pupuk di tengah permintaan petani yang cukup tinggi.
“Susah sekali memang pupuk subsidi. Susah karena barangnya memang tidak cukup,” beber Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Bone, Andi Asman Sulaiman, Selasa (15/03/2022).
Dinas TPHP Bone mendata, alokasi pupuk subsidi tahun ini sebesar 183.000 ton. Hanya saja kebutuhan petani sesuai elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK) sebanyak 630.000 ton.
“Kebutuhan petani semakin meningkat, dibarengi juga dengan minat petani yang memang masih fanatik dengan pupuk subsidi,” sambung dia.
Dia mengakui alokasi pupuk 183.000 ton di Kabupaten Bone mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 130.414 ton. Namun jumlah itu hanya mengakomodir kebutuhan petani sementara waktu.
“Memang masih banyak petani yang belum terbantu. Kita bangun komunikasi fokus sesuai kuota yang ada untuk mempertegas agar tepat waktu pada tingkat penyalur (kios pengecer),” ucap Asman.
Atas kondisi itu, pihaknya terus mengedukasi petani untuk menggunakan pupuk non-subsidi. Selain karena memang pupuk subsidi terbatas, kualitas pupuk non-subsidi jauh lebih baik.
“Tetap kita upayakan kuota, berharap kementerian ada monitoring dan evaluasi perkembangan kebutuhan petani di Bone,” paparnya.
Pihaknya turut mewanti-wanti kepada pengecer agar tidak menimbulkan riak ketika musim tanam tiba. Apalagi sampai menaikkan sepihak harga pupuk subsidi.
“Jumlah pengecer ada 100 titik di Kabupaten Bone. Bila kita dapatkan hal tidak sesuai maka Tim Komite Pengawasan Pupuk dan Pestisida bersubsidi akan turun menindaknya,” jelasnya.(dtk)